Moslemtoday.com : Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen R Nugraha Gumilar mengungkapkan alasan dicabutnya izin acara kampanye calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan bertajuk Desak Anies di Museum Monumen Pangeran Diponegoro, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yoyakarta (DIY).
Mayjen R Nugraha Gumilar mengatakan bahwa operasional Museum Diponegoro di bawah kendali TNI, tepatnya Komando Resor Militer (Korem) 072/Pamungkas.
“Monumen Pangeran Diponegoro atau dikenal dengan Mondip di bawah Korem 072/Pamungkas,” kata Gumilar saat dikonfirmasi, Rabu (24/1/2024).
Dalam pengelolaannya, sebut Gumilar, TNI bekerja sama dengan pihak swasta, dalam hal ini Yayasan Wiratama.
“Saat itu ada rencana dipinjam oleh satu organisasi, di mana pengelola monumen tidak mengetahui bahwa monumen tersebut akan digunakan untuk kegiatan salah satu paslon,” kata Gumilar.
“Namun, pada saat diketahui bahwa monumen akan digunakan sebagai tempat kegiatan salah satu paslon, pihak yayasan membatalkan peminjaman tersebut,” ujar Kapuspen TNI.
Pencabutan izin itu berkaitan dengan netralitas TNI, yakni fasilitas atau gedung milik TNI tidak boleh digunakan untuk kampanye.
“Karena adanya aturan bahwa monumen tersebut dilarang digunakan sebagai tempat giat politik. Demikian,” kata Gumilar.
Acara Desak Anies rencananya digelar di Museum Monumen Pangeran Diponegoro, Selasa (23/1/2024).
Ketua Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) DIY, Agus Sulistiyono mengatakan bahwa acara Desak Anies itu sebelumnya sudah mengantongi izin akan digelar di Museum Diponegoro.
"Sudah mengantongi izin, ditandatangani oleh Kepala Pendopo Sasana Wiratama. Memberikan izin dengan berbagai persyaratan," ujar Agus saat dihubungi, Senin (22/1/2024) malam.
Agus menambahkan, izin dicabut pada Senin sekitar pukul 19.45 WIB. Saat itu, tim panitia sedang menata panggung dan acara Desak Anies mau tidak mau harus pindah lokasi.
Acara Desak Anies kemudian dipindah ke Rocket Convention Hall di Jalan Sidomoyo, Godean, Sleman, DIY. ***
Indonesian Islamic News Agency (IINA)