Moslemtoday.com : Mantan Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj resmi menyatakan dukungannya untuk pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Ketua PBNU Fahrur Rozi menyebut dukungan itu bersifat pribadi.
"Ya itu dukungan pribadi beliau, adalah hak beliau untuk mendukung siapapun sesuai kapasitas yang beliau inginkan. Tidak ada kaitannya dengan sikapnya PBNU yang netral dalam pemilu," kata Fahrur kepada wartawan, Sabtu (13/1/2024).
Fahrur mengatakan PBNU menghormati hak politik warga negara. Namun, dia menegaskan sikap bahwa PBNU tidak terlibat dalam kontestasi pilpres.
"Kita menghormati hak politik warga negara Indonesia untuk menentukan pilihannya. PBNU tetap netral tidak terlibat dalam kontestasi pilpres," tuturnya.
Diketahui, Said Aqil saat ini menjabat sebagai Mustasyar PBNU. Lalu apakah Said Aqil harus mengajukan cuti?
"Yang harus izin cuti adalah jika terlibat dalam tim kampanye resmi capres tertentu. Kalau sifatnya dukungan pribadi tidak ada kewajiban cuti, asalkan tidak membawa nama organisasi NU, atau menggunakan fasilitas NU semisal kantor, lambang dan lainnya," pungkasnya.
KH Said Aqil Siroj telah menyatakan dukungannya kepada AMIN. Hal itu disampaikan saat menghadiri haul KH Bisri Syansuri ke-45 di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Hal itu diungkapkan Said saat menyampaikan sambutannya di acara haul KH Bisri. Mulanya Said bercerita bahwa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dulunya merupakan tetangga. Cak Imin turut hadir di lokasi haul.
"Mantan tetangga saya, akhil aziz, Dr Abdul Muhaimin Iskandar yang Insyaallah akan berhasil dengan mudah menjadi wakil presiden RI. Ini mantan tetangga saya, dulunya kayanya dulu saya, saya mobilnya sudah Kijang bagus, beliau masih bodolan mobilnya itu tahun 1996," kata Said Aqil, Sabtu (13/1).
Said mengatakan dirinya mendukung penuh Cak Imin dalam kontestasi politik yang tengah berlangsung. Meskipun, menurut Said, dia bukan merupakan tokoh besar, terlebih tidak memiliki jabatan apapun.
"Saya dukung (AMIN), 100%. Tapi saya ini apa wong Ketua NU bukan, ketua partai ya bukan. Ketika Nabi Ibrahim dibakar Raja Namrud. Binatang-binatang besar seperti macan, gajah berupaya meniup api, memadamkan api. Termasuk semut. Oleh gajah, oleh macan diketawain. 'Semut, semut, kamu itu nggak efektif, apa gunane kamu, tiupanmu nggak ada gunanya, nggak ada pengaruhnya apa-apa'," ungkapnya. ***
Editor : AM. Isa Karim D | Indonesian Islamic News Agency (IINA)