Moslemtoday.com : Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara tegas menolak pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat setelah perang di Jalur Gaza berakhir. Hal itu diungkapkan Netanyahu menanggapi permintaan Amerika Serikat (AS) untuk mengakui negara Palestina sebagia solusi dua negara atas konflik berkepanjangan antara Israel-Palestina.
"Ini (pembentukan negara Palestina) bertentangan dengan gagasan kedaulatan. Apa yang bisa kau lakukan?. Perdana menteri harus mampu mengatakan tidak kepada teman-teman kita,” kata Netanyahu, seperti dilansir dari Times Of Israel, Ahad, 21 Januari 2024.
Penolakan itu disampaikan Netanyahu setelah sekutunya AS menyarankan agar Israel mengurangi intensitas militernya di Jalur Gaza dan pembentukan negara Palestina harus dilakukan setelah perang. Netanyahu juga menyuarakan penolakannya terhadap skenario pascaperang tersebut kepada Amerika Serikat (AS).
Netanyahyu menegaskan bahwa Israel akan tetap melancarkan serangan untuk membasmi Hamas sampai ke akarnya dan pembentukan negara Palestina tidak akan terjadi setelah operasi militer berakhir.
“Di seluruh wilayah yang kami evakuasi, kami mendapat teror, teror yang mengerikan terhadap kami,” katanya, mengutip Gaza, Lebanon selatan, dan sebagian Yudea dan Samaria (Tepi Barat).
"Oleh karena itu, dalam pengaturan apa pun di masa depan, atau jika tidak ada pengaturan. Israel harus mempertahankan “kontrol keamanan” di seluruh wilayah di sebelah barat Sungai Yordan – yang berarti Israel, Tepi Barat, dan Gaza. Itu adalah kondisi yang vital,” ujar Netanyahu. ***
Sumber : Times Of Israel | Weblink : https://www.timesofisrael.com/netanyahu-vows-no-palestinian-state-attacks-israeli-media-denies-blindsiding-gallant/
Editor: Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)