Moslemtoday.com : Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), langsung tancap gas blusukan ke Sulawesi Utara di hari pertama bekerja, Kamis, 22 Februari 2024. Perjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara pada Jumat besok, 23 Februari 2024.
Sebelum pergi ke Bandara, AHY memberikan arahan kepada jajarannya dalam rapat dengan Direktur Jenderal di Kementerian ATR/BPN. AHY pun bercerita sulit mencari tiket pesawat yang tersedia untuk keberangkatan besok yang akhirnya dia harus mengambil tiket pesawat hari ini.
"Saya tak bisa berlama saya mendapat undangan menghadiri peresmian Bendungan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow. Saya titip pesan ke Wamen tolong tetap dijalankan rapim (rapat pimpinan), saya ingin mendapatkan resumenya," kata AHY di kantor ATR/BPN, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2024).
"Saya mendapatkan undangan untuk menghadiri peresmian Bendungan Lolak, itu di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, jaraknya dari Manado sekitar lima jam jalan darat," ujar AHY.
Selain agenda peresmian bendungan itu, AHY juga menyebut bakal mengunjungi salah satu kantor pelayanan urusan pertanahan di Sulut, termasuk juga menyerahkan sertifikat.
"Ini juga mungkin menjadi perjalanan dinas pertama saya sebagai Menteri ATR, jadi pasti ada harapan saya untuk melihat secara langsung, karena kita juga punya struktur yang di provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota," tutur Ketum Partai Demokrat itu.
"Kalau bisa nanti pertama mengunjungi salah satu kantor yang melayani urusan pertanahan bagi masyarakat di sana, tapi juga kalau bisa memungkinkan waktunya saya juga sampaikan ada enggak sertifikat yang bisa segera kita serahkan kepada masyarakat di sana. Karena memang habitat kami ini bekerja di lapangan, untuk menyapa langsung masyarakat," imbuhnya.
Dengan cara tersebut, AHY pun menyampaikan hal itu merupakan cara yang paling efektif. "Saya rasa itu yang paling efektif karena mendengarkan langsung keluhan atau harapan. Aspirasi masyarakat itu bisa, bukan hanya menginspirasi dan menggerakkan kita, tapi juga mempercepat kalau ada memang yang harus segera kita tangani," pungkasnya. ***
Indonesian Islamic News Agency (IINA)