Moslemtoday.com : Israel dilaporkan mempertimbangkan kemungkinan tanggapan atas serangan Iran pada Sabtu (13/4/2024) di tengah meningkatnya seruan untuk menahan diri guna mencegah perang yang lebih luas. Israel dan sekutunya mengklaim menembak jatuh hampir semua proyektil yang ditembakkan dalam serangan langsung pertama Iran terhadap Israel.
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengatakan negaranya akan "menetapkan harga" yang pantas atas serangan Iran ketika waktunya tepat. Demikian seperti dilansir BBC, Senin (15/4/2024).
Sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS) telah mengatakan mereka tidak akan ambil bagian dalam respons apa pun dari Israel demi menghindari peningkatan konflik regional.
Selama hampir dua minggu Iran telah mengirimkan telegram rencananya untuk menanggapi serangan udara Israel pada 1 April terhadap kompleks diplomatiknya di Damaskus, Suriah, yang menewaskan beberapa penasihat militer, termasuk dua jenderal penting.
Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan Iran menembakkan sekitar 300 drone peledak, rudal jelajah dan rudal balistik pada Sabtu, namun 99 persen di antaranya dicegat oleh Israel, didukung oleh AS, Inggris, Yordania, dan pasukan sekutu lainnya.
Di Yerusalem, sirene serangan udara berbunyi sekitar pukul 01:45, diikuti oleh ledakan keras setelah pertahanan udara mencegat proyektil di atas kota. Sebuah peta yang diterbitkan oleh militer Israel menunjukkan seluruh negara ditutupi dengan titik-titik merah, melambangkan daerah-daerah yang berisiko terkena serangan dan di mana penduduk didesak untuk mencari perlindungan. ***
Indonesian Islamic News Agency (IINA)