Moslemtoday.com : Ribuan anggota Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) mengucapkan ikrar di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam acara Deklarasi GSN yang diselenggarakan di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Sabtu (2/11/2024).
Ikrar yang terdiri dari delapan poin tersebut dipandu oleh Ketua GSN, Rosan Roeslani. Para anggota GSN berikrar untuk mendukung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan secara kritis, objektif, konstruktif, dan produktif guna memberikan solusi yang tepat bagi bangsa.
"Ikrar Gerakan Solidaritas Nasional (GSN). Kami keluarga besar GSN, satu: Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," ucap Rosan, yang diikuti oleh seluruh anggota GSN yang hadir di Indonesia Arena.
Rosan juga menegaskan bahwa GSN adalah gerakan sosial yang dibentuk sebagai pengganti Tim Kampanye Nasional (TKN), yang sebelumnya turut berperan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Hari ini, tidak ada lagi TKN atau TPN. Kini yang ada adalah GSN. Mari kita bersatu padu demi kepentingan besar, untuk negara yang kita cintai," tegasnya.
Rosan memimpin pembacaan Ikrar Gerakan Solidaritas Nasional yang berisikan 8 poin. Berikut isinya:
Ikrar Gerakan Solidaritas Nasional
Asta Prasetya Solidaritas Nasional
Kami, keluarga besar Gerakan Solidaritas Nasional:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Setia pada cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945,
3. Setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
4. Setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia,
5. Selalu membela kepentingan rakyat dan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan,
6. Mendukung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan secara kritis, objektif, konstruktif, dan produktif dalam memberikan solusi,
7. Tunduk dan patuh pada disiplin organisasi,
8. Menjaga kehormatan, kekompakan, dan solidaritas organisasi.
Acara ini dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. Turut hadir Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto bersama putra Prabowo Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasety (Didit Prabowo), Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo; Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf; serta para menteri Kabinet Merah Putih. (DLH/CGT)