Setyo akan memimpin lembaga antirasuah tersebut selama lima tahun mendatang bersama empat pimpinan lainnya, yakni Johanis Tanak, Fitroh Rohcahyanto, Ibnu Basuki Widodo, dan Agus Joko Pramono.
Karier Panjang di Kepolisian
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989 ini memiliki pengalaman panjang di institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Saat ini, ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Pertanian, posisi yang mulai diembannya pada Maret 2024.
Dalam perjalanan kariernya, Setyo banyak bertugas di wilayah Papua, termasuk sebagai Kapolres Biak Numfor, Wakil Direktur Reserse Kriminal Polda Papua, dan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Papua. Ia juga pernah memegang jabatan strategis sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara dan Kapolda Nusa Tenggara Timur.
Pengalaman di KPK
Setyo bukan sosok baru di KPK. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Direktur Penyidikan KPK selama lebih dari satu tahun pada 2020.
Sebelum itu, ia juga bertugas sebagai Koordinator Wilayah III KPK sekaligus Pelaksana Tugas Direktur Penyidikan KPK. Pengalaman ini memberikan bekal penting dalam memahami seluk-beluk pemberantasan korupsi di Tanah Air.
Komitmen Melanjutkan OTT
Dalam uji kelayakan dan kepatutan di hadapan Komisi III DPR pada Senin (18/11), Setyo menyampaikan pandangannya terkait operasi tangkap tangan (OTT). Ia menilai bahwa OTT tetap relevan dan diperlukan sebagai salah satu instrumen strategis dalam pemberantasan korupsi.
"Menurut kami OTT itu masih diperlukan. Kenapa diperlukan? OTT adalah pintu masuk terhadap perkara-perkara yang diperlukan untuk bisa membuka perkara yang lebih besar," jelas Setyo dalam presentasinya.
Tantangan dan Harapan
Dengan latar belakangnya sebagai jenderal bintang tiga Polri dan pengalaman di KPK, Setyo diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Kepemimpinannya diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap KPK sebagai lembaga independen yang menjadi garda terdepan dalam melawan korupsi.
Komjen Pol Setyo Budiyanto kini menghadapi tantangan besar untuk memastikan lembaga yang dipimpinnya tetap efektif dan profesional dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam situasi yang penuh dinamika seperti saat ini. (DLH/CGT)
