Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads


Gus Miftah Pernah Dikeluarkan dari Grup WhatsApp Para Gus Karena Bukan Anak Kyai

Moslemtoday.com : Nama Gus Miftah kembali menjadi sorotan setelah video kontroversialnya yang menghina seorang penjual es teh dengan kata-kata kasar viral di media sosial. Peristiwa ini memunculkan kembali perdebatan mengenai status dirinya sebagai seorang "Gus", panggilan yang biasanya diberikan kepada anak seorang kyai.

Dalam sebuah wawancara, Gus Miftah mengungkapkan perjalanan hidupnya yang penuh tantangan saat membangun pondok pesantren Ora Aji di Yogyakarta. Ia mengisahkan bahwa banyak orang meremehkan dirinya karena dianggap bukan berasal dari kalangan terpandang. 

“Saya waktu itu bikin pondok di Jogja, semua orang bilang, ‘Miftah itu siapa sih?’” ungkapnya dalam sebuah potongan video lawas yang viral di media sosial dikutip Senin, (16/12/2024).

Gus Miftah juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah dikeluarkan dari grup WhatsApp para Gus. Hal itu terjadi karena beberapa pihak mempertanyakan kelayakannya menggunakan gelar “Gus”, yang umumnya disematkan kepada putra seorang kyai. “Mereka mempertanyakan asal-usul saya. Sampai muncul pertanyaan, ‘Miftah itu anak siapa kok bisa dipanggil Gus?’” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Miftah memberikan respons tegas terhadap sikap merendahkan yang ia terima dari sesama Gus. Ia menyoroti bahwa gelar “Gus” tidak seharusnya menjadi kebanggaan semata jika tidak diiringi dengan prestasi atau kontribusi nyata. “Generasi paling jelek itu yang bilang ‘Bapak saya orang hebat,’ sementara dia sendiri nggak tahu apa-apa. Malu,” kritiknya tajam.

Menurut Gus Miftah, banyak Gus yang hanya mengandalkan status ayah mereka sebagai kyai, tanpa memiliki kemampuan atau pencapaian pribadi. Ia pun mengingatkan bahwa para Gus seharusnya tidak berbangga diri semata-mata karena nama besar orang tua mereka. “Para Gus itu harus malu, yang hebat bapaknya, bukan dirinya,” tegasnya.

Perdebatan mengenai gelar “Gus” untuk Miftah Maulana semakin menjadi bahan pembicaraan. Meskipun ayahnya hanyalah seorang petani dan pedagang sayuran, masyarakat desa tempat ia berasal biasa memanggil ayahnya dengan sebutan “kyai.” Namun, status tersebut tidak menjadikannya kyai besar seperti yang umumnya diasosiasikan dengan keluarga Gus.

Terlepas dari berbagai kritik yang diterimanya, Gus Miftah tetap konsisten dengan misinya untuk mendirikan dan mengembangkan Pondok Pesantren Ora Aji di Yogyakarta. Semangat dan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan membuktikan bahwa gelar “Gus” bukanlah semata soal asal-usul, melainkan dedikasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat. (DLH/CGT)

Simak di : https://www.youtube.com/watch?v=OSzaehNMfYs&t=87s

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Moslemtoday.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Moslemtoday.com | All Right Reserved