Jakarta, 27 Maret 2025 – Rencana pelaksanaan Salat Idulfitri 2025 di Masjid Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi dibatalkan. Keputusan ini diambil karena pembangunan masjid yang masih berlangsung dan belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat ibadah.
Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw, mengungkapkan bahwa pembatalan ini didasarkan pada faktor teknis dan aksesibilitas yang masih perlu penyempurnaan. Saat ini, pembangunan masjid masih dalam tahap pengerjaan struktur atap dan menara (minaret), yang dinilai memiliki risiko keselamatan tinggi.
“Dengan mempertimbangkan faktor teknis dan aksesibilitas yang masih memerlukan penyempurnaan, pelaksanaan Salat Idulfitri 2025 di Masjid Negara IKN belum dapat dilaksanakan,” ujar Troy melalui keterangan tertulis yang diterima awak media, Kamis (27/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa progres pembangunan Masjid Negara IKN baru mencapai 54,3 persen. Selain itu, akses menuju lokasi masjid masih dalam tahap penyempurnaan untuk mengakomodasi kendaraan pengunjung dan jemaah, guna memastikan keselamatan dan kenyamanan mereka.
Lebih lanjut, pihak Otorita IKN bersama kementerian terkait telah memperpanjang kontrak pembangunan dan menargetkan penyelesaian pada triwulan keempat tahun 2025. Dengan demikian, masjid tersebut diharapkan dapat segera difungsikan sebagai tempat ibadah yang representatif bagi masyarakat.
“Berdasarkan informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum, target penyelesaian pembangunan Masjid Negara IKN diharapkan dapat tercapai pada triwulan keempat tahun 2025. Kontrak pembangunan sudah diperpanjang,” tambahnya.
Wacana Penggunaan Masjid Negara IKN untuk Idulfitri 2025
Wacana penggunaan Masjid Negara IKN untuk Salat Idulfitri 2025 sebenarnya telah dicetuskan sejak akhir tahun lalu. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, menyatakan bahwa masjid ini awalnya direncanakan dapat menampung hingga 5.580 jemaah untuk pelaksanaan Salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah. Kapasitas maksimal masjid ini sendiri ditargetkan dapat menampung hingga 60.000 jemaah setelah pembangunan selesai.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, juga sempat menargetkan agar pembangunan dapat mencapai tahap yang memungkinkan penggunaan masjid untuk Idulfitri tahun ini. “Saya minta Maret (2025), memasuki Ramadan, sudah selesai dan bisa digunakan untuk Salat Idulfitri,” ujar Diana saat meninjau pembangunan pada 1 Desember 2024.
Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa target tersebut belum dapat tercapai. Saat ini, bangunan utama masjid yang terdiri dari empat lantai, termasuk dua lantai mezzanine dan dua lantai pelataran serbaguna, masih dalam tahap pengerjaan.
Masjid yang dibangun di atas lahan seluas 32.125 meter persegi ini dirancang memiliki luas bangunan utama dan plaza sebesar 60.173 meter persegi serta menara seluas 427 meter persegi. Selain itu, masjid ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, termasuk area parkir untuk VVIP, difabel, serta bus dengan kapasitas 64 lot parkir di lantai dasar.
Dengan ditundanya penggunaan Masjid Negara IKN untuk Salat Idulfitri 2025, masyarakat diharapkan dapat menunggu hingga pembangunan selesai sepenuhnya agar dapat menggunakan fasilitas ibadah ini dengan aman dan nyaman. (DL/GPT)