Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads


Pantau Hilal dari Shelter Pantai Gandoriah, Kakankemenag Kota Pariaman Laporkan Hasil Pengamatannya


Pariaman, Humas – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pariaman, H. Rinalfi bersama jajaran dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pariaman, juga pihak terkait memantau hilal (bulan sabit) Ramadhan 1446 Hijriyyah dari Shelter Pantai Gandoriah Kota Pariaman, Jum’at 28 Februari 2025 yang bertepatan dengan 29 Sya’ban 1446 Hijriyyah.


Seiring dengan tenggelamnya matahari diufuk barat Pantai Gandoriah Kota Pariaman, berdasarkan pemantauan dan pengamatan yang dilakukan oleh Tim Rukyatul Hilal, hilal (bulan sabit tanggal 1 Qamariah) tidak kelihatan karena tertutup awan.


Selain dihadiri jajaran Kankemenag Kota Pariaman, terlihat juga turut hadir pimpinan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam dan kegiatan ini diliput media online, cetak dan elektronik.


Dalam sambutannya Kakankemenag Kota Pariaman menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sesuai petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Agama pusat bersama para pakar yang ahli dibidangnya.


"Kita laksanakan kegiatan ini sesuai dengan tuntunan syari'at dan aturan regulasi yang berlaku di negara kita tercinta. Alhamdulillah, dari Kota Pariaman hadir Ketua MUI, perwakilan pihak terkait, sehingga menunjukkan kekompakan kita dari Pariaman dalam pelaksanaan Rukyatul Hilal," ujarnya.


"Hasil pengamatan dan pemantauan ini akan kita laporkan ke pusat secara berjenjang untuk dibahas dalam sidang Itsbat. Apapun hasilnya nanti mari Kita patuhi sesuai kaidah taati Allah, taati Rasul, dan pemimpin diantara kamu," ulasnya.


"Telah kita laksanakan tuntunan syari'at dan tuntunan negara, semoga negeri kita Baldatun Tayyibatun wa Rabbun Ghafur (Sebuah Negeri yang baik, aman dan nyaman maju sejahtera serta diampuni dan diberkahi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala)," pungkas Kakankemenag mengakhiri sambutannya, yang diaminkan Ketua MUI Kota Pariaman, H. Syofyan Jamal (yang juga merupakan Tokoh Muhammadiyah di Kota Pariaman).


Sementara itu, berdasarkan informasi dari Kementerian Agama (Kemenag) RI, digelar pemantauan hilal (Rukyatul Hilal) awal Ramadan 1446 H pada 125 titik di seluruh Indonesia.


Rukyatul hilal ini melibatkan para ahli Falak dari Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag Kabupaten / Kota, serta bekerja sama dengan Pengadilan Agama, organisasi masyarakat Islam, dan instansi terkait lainnya.


“Pemantauan hilal awal Ramadan akan dilakukan di 125 titik se-Indonesia pada 28 Februari 2025,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad di Jakarta, pada Selasa (18/2/2025).


Abu Rokhmad juga menjelaskan, berdasarkan perhitungan astronomi (hisab), ijtimak menjelang Ramadan 1446 H diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. Pada hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk dengan kisaran antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’. Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.


Abu Rokhmad menambahkan, hasil rukyat hilal dari berbagai daerah, beserta data hisab mengenai posisi hilal, akan dibahas dalam sidang isbat. Keputusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan awal Ramadan 1446 H di Indonesia.


Sidang isbat akan digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kementerian Agama RI, Jalan M.H. Thamrin No. 6, Jakarta. Sidang tersebut akan dihadiri sejumlah pihak, termasuk perwakilan duta besar negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta sejumlah lembaga terkait seperti Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Planetarium Jakarta.


Selain itu, pakar ilmu falak dari organisasi masyarakat Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta pimpinan organisasi Islam dan pondok pesantren juga akan turut serta. “Sidang isbat merupakan bentuk sinergi antara Kemenag, organisasi Islam, serta lembaga terkait dalam menentukan awal bulan Hijriah. Keputusan yang diambil diharapkan dapat menjadi pedoman bersama bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah Ramadan,” tandas Abu Rokhmad.


Berdasarkan pemantauan hilal dari Shelter Pantai Gandoriah Kota Pariaman, Plt. Kasi Bimas Islam yang juga menjabat sebagai Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Tuanku Khairul Firdaus menyampaikan bahwa hilal tidak kelihatan karena tertutup awan.


“Kita bersama pemko dan pihak terkait telah melakukan pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadan 1446 Hijriyyaah, sesuai arahan dan petunjuk dari Kemenag pusat, maka kami laporkan bahwa hilal tidak kelihatan dari Kota Pariaman karena tertutup awan,” ujarnya.


“Namun demikian, untuk menentukan 1 Ramadhan 1446 Hijriyyah atau mulai puasa, tetap menunggu keputusan sidang isbat Kementerian Agama yang bisa diakses melalui Channel Youtube Bimas Islam TV pada link berikut ini, https://www.youtube.com/live/k6WAvewbR3E?si=myKyNbuVqP0XyyOX,” pungkas Khairul Firdaus. (Adi/Meri)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Moslemtoday.com, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Moslemtoday.com | All Right Reserved